Sebagai umat islam kita disunahkan untuk menggunakan wangi-wangian. Tentu saja kita pasti memilih parfum yang bisa tahan lama. Lalu bagaimana cara mengetahui ketahanan bau parfum?
Ketahanan bau parfum atau eau de parfum (EDP) ditentukan oleh konsentrasi minyak wangi yang terkandung di dalamnya, serta kualitas bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Ada beberapa cara untuk mengukur ketahanan bau parfum, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan skala waktu
Cara yang paling umum dan mudah dilakukan untuk mengukur ketahanan bau parfum adalah dengan melihat seberapa lama parfum bisa bertahan di kulit atau baju. Parfum yang berkualitas biasanya mampu bertahan hingga beberapa jam atau bahkan seharian penuh.
2. Menggunakan tes kertas atau tester strip
Cara ini dapat dilakukan di toko-toko yang menjual parfum atau kosmetik. Anda dapat meminta tester strip dan menyemprotkan beberapa tetes parfum pada tester strip tersebut. Setelah itu, amati berapa lama bau parfum masih tercium pada tester strip tersebut. Dalam hal ini, bau parfum yang masih tercium setelah beberapa jam atau lebih, menandakan bahwa parfum tersebut memiliki ketahanan bau yang baik.
3. Menggunakan tes sniffing atau perabaan
Cara ini dapat dilakukan dengan mengoleskan beberapa tetes parfum pada pergelangan tangan, kemudian menutup mata dan mencium aroma parfum tersebut. Setelah itu, cobalah untuk mengingat bau parfum tersebut setelah beberapa jam atau bahkan setelah seharian. Dalam hal ini, jika Anda masih dapat mencium bau parfum setelah waktu yang lama, maka parfum tersebut memiliki ketahanan bau yang baik.
4. Menggunakan tes percikan atau spray
Cara ini mirip dengan tes kertas atau tester strip, namun pada tes ini Anda menyemprotkan beberapa tetes parfum pada kulit atau baju Anda. Setelah itu, amati berapa lama bau parfum masih tercium pada kulit atau baju tersebut. Dalam hal ini, jika bau parfum masih tercium setelah beberapa jam atau lebih, maka parfum tersebut memiliki ketahanan bau yang baik.
Namun, perlu diingat bahwa faktor lain, seperti jenis kulit atau cuaca, dapat memengaruhi ketahanan bau parfum. Oleh karena itu, perlu dicoba beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan objektif.
Ada beberapa alat atau perangkat yang dapat digunakan untuk mengukur ketahanan bau dari parfum secara objektif, seperti:
1. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
GC-MS adalah salah satu teknik yang paling umum digunakan untuk menganalisis komponen-komponen kimia yang terkandung dalam parfum. Dalam hal ini, GC-MS dapat digunakan untuk mengukur jumlah senyawa aroma tertentu dalam parfum, yang kemudian dapat dihubungkan dengan ketahanan bau parfum.
2. Electronic Nose (E-nose)
E-nose adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk meniru kemampuan hidung manusia dalam mendeteksi bau. Perangkat ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi senyawa aroma tertentu dalam parfum, yang kemudian dapat dihubungkan dengan ketahanan bau parfum.
3. Sensory Analysis
Sensory analysis adalah teknik yang melibatkan panelis atau pengujian oleh manusia untuk menilai karakteristik organoleptik suatu produk, seperti bau dan rasa. Dalam hal ini, panelis dapat memberikan skor atau penilaian terhadap ketahanan bau parfum.
Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan alat atau perangkat untuk mengukur ketahanan bau parfum cenderung lebih mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode pengukuran yang sederhana seperti pengamatan waktu atau tes sniffing. Oleh karena itu, metode pengukuran yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan pengukuran dan sumber daya yang tersedia.
0 Comments